Saturday, December 6

Resensi Novel "Name of The Game"

Judul : Name of The Game

Pengarang : Fidriwida

Editor : Rayina

Jenis buku : Fiksi

Tahun terbit : 2010

Cetakan ke : 2

Jumlah halaman : 334

Fidriwida, dikenal banyak orang sebagai pengajar Bahasa Mandarin sekaligus penulis novel yang tengah menjelajahi dunia tulis menulisnya. Penulis yang tak sengaja memasuki dunia sastra cina ini, telah menerbitkan setidaknya 7 buah buku fiksi. Lima diantaranya adalah novel komedi dan dua sisanya adalah novel roman.

Novel ke-delapannya sendiri beraliran fiksi roman yang berjudul “Name of The Game” dan dengan sub judul “Cinta Adalah Permainan”. Novel dengan tema percintaan ini sendiri sudah cukup banyak dikenal oleh para remaja SMA dan kuliah. Sinopsisnya pun dianggap cukup menarik dan menumbuhkan rasa keingin tahuan para remaja.

Di dalam novel ini, diceritakan bahwa, Andra, seorang siswi SMA di STM menyukai seorang pria bernama Raka. Namun permasalahannya adalah penampilannya yang seperti siswa laki-laki membuatnya tak bisa mendekati pria yang disukainya. Tak jauh beda dengan Raka sendiri, ia merasakan debar jantung yang amat sangat saat bersama dengan Andra, namun ia sangat takut dan menyangkal akan persaannya. Ia masih menganggap bahwa Andra adalah seorang laki-laki dan ia tidak ingin menjadi pasangan homo dengan Andra. Andra sendiri tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya kepada Raka. Ia sangat ingin memberitahu Raka akan identitasnya, namun ia takut Raka marah akan kebohongannya selama ini.

Novel ini memiliki banyak segi humor sehingga pembaca tidak akan bosan saat membacanya. Adanya beberapa perdebatan batin dalam tokoh Raka membuat kelucuan tersendiri saat membacanya.
Namun sayangnya, masih dapat ditemukan beberapa kesalahan dalam novel ini, misalnya kesalahan dalam kalimat langsung yang harusnya diberi tanda kutip untuk percakapan. Juga ada beberapa keanehan dalam cerita, misalnya saat Raka menjemput Andra di sekolah, bukannya seharusnya Andra memakai rok seragam sekolahnya dan seharusnya Raka sudah mengetahui identitasnya. Hal seragam ini tidak dijelaskan dalam novel ini.

Novel ini memberitahukan bahwa kejujuran adalah hal yang terpenting dan tak seharusnya kita menyembunyikan perasaan kita terhadap orang yang kita sukai. Kita juga harus menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi orang lain agar disukai teman-teman kita. Karena teman sejati haruslah menerima temannya apa adanya.

Novel ini sangat sesuai dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa. Kisah cinta yang masih segar dan manis sangat cocok bagi kalangan SMA yang memang sedang musimnya untuk jatuh cinta.

No comments:

Post a Comment