Sunday, March 13

I MISS YOU, I LOVE YOU TOTO (CERPEN)

Siang ini, matahari terik menyinariku. Panas sekali hari ini. Aku baru pulang sekolah. Rasanya pusing sekali. Apalagi masih ada tugas di rumah yang menungguku. Aku sangat lelah hari ini. Jam menunjukan pk 4, tetapi udara sangat panas.

Ketika aku sampai di rumah, aku langsung masuk dan menuju kamarku. Kuambil telepon genggam dan kulihat layarnya. Kulihat ada 7 pesan dari seseorang yang kucintai. Dia adalah pacar yang padahal aku belum pernah menemuinya. Aku tertawa sendiri jika mengingat hal itu. Apalagi jika klihat pesan dan omongan rasa sayang di telepon. Rasanya hanya dia yang membuatku bersemangat untuk menyelesaikan hari demi hari yang kulalui.



Namaku Claudia, aku beragama katolik, dan aku adalah keturunan cina. Aku berumur 17 tahun dan memiliki wajah yang manis. Pacarku adalah orang yang tidak terlalu tampan tapi ia sangat perhatian denganku. Terlihat sekali rasa cintanya kepadaku saat ia menelepon dan mengirim pesan di telepon genggamku. Akupun sangat mencintainya. Aku tidak ingin kehilangan dia.



Pacarku bernama Toto, dia keturunan Jawa. Itulah yang membuatku sedih. Dia keturunan Jawa sedangkan aku keturunan Cina. Aku tahu, orang tuaku tidak akan membolehkan aku berpacaran dengannya. Padahal aku sangat mencintainya. Aku bahkan ingin bertemu dengannya. Aku ingin memeluknya dan menciumnya.



Aku belum pernah bertemu dengan pacarku karena kita berada di daerah yang berbeda. Aku ada di kota Malang, sedangkan dia di Surabaya. Dia sudah berumur 23 tahun, jadi dia sudah bekerja. Menurutku dia adalah orang yang romantis dan aku sangat suka itu. Aku dan dia sangat ingin bertemu tapi dia sibuk bekerja sedangkan aku sibuk sekolah.

Aku sangat kaget ketika membuka pesan darinya. Ternyata dia sekarang berada di Malang. Dia ke Malang khusus untuk bertemu denganku. Aku sangat senang. Semua rasa capek dan lesu yang aq rasakan menjadi sirna ketika aku tahu aku bisa bertemu dengannya sekarang. Ia bilang akan menginap di Malang selama satu minggu. Ia bilang akan menginap di rumah temannya. Aku sangat senang karena tahu hal itu. Aku langsung membalas pesannya dan bilang kalau aku ingin bertemunya besok. Aku minta ia untuk menjemputku saat aku pulang sekolah.



Aku sangat senang dan menanti-nantikan hari esok. Rasanya Tuhan telah mendengar apa yang aku inginkan. Aku langsung menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah itu aku mengerjakan tugas-tugasku. Hari ini kulalui dengan semangat dan bergembira. Terima kasih Tuhan.



Keesokan harinya aku berangkat sekolah sambil bernyanyi-nyanyi. Aku tersenyum membayangkan bagaimana nanti jika aku bertemu dengannya. Hatiku berbunga-bunga, rasanya bahagia sekali. Pagi-pagi aku sudah siap diantar oleh kakakku, aku tidak bangun terlambat hari ini. Hari ini pasti akan sangat menyenangkan.



Hari ini kulalui dengan semangat. Pelajaran di sekolah sangat menyenangkan. Rasanya hari ini adalah anugrah bagiku. Aku tidak sabar lagi untuk menunggu pulang sekolah. Saat-saat aku akan bertemu dengan dia. Dia pacarku yang sangat aku cintai.



“TEEEETTTTT!!!!” akhirnya bel berbunyi tanda waktu pulang sekolah, aku sangat senang. Aku langsung berlari menuju gerbang sekolah. Aku berdiri menunggunya. Menunggu sosok mahluk yang mencintaiku. Aku mencari-carinya, tapi tidak kutemukan. Aku menunggunya. Semakin lama rasanya aku semakin patah semangat, mungkin ia tidak akan dating menemuiku. Aku kecewa. Aku sedih.



Akhirnya kuputuskan untuk berhenti menunggunya. Aku mulai berjalan menelusuri jalan pulang dengan lesu. Aku tidak semangat lagi. Rasanya orang yang kucintai telah pergi dariku. Dia tidak akan pernah dating untuk menemuiku. Aku sedih, sangat sedih, aku berlari sekuat tenagaku sambil menangis. Sampai pada akhirnya aku tepat di depan rumahku.

Aku langsung masuk kamar dan mengambil telepon genggamku. Tidak ada sama sekali pesan dari Toto. Aku mencoba meneleponnya, tapi tidak bisa, telepon genggamnya mati. Aku kecewa, sangat kecewa. Aku menangis sangat keras dan sedih. Pacarku seperti meninggalkanku. Aku benci dia. Dia seperti membohongiku. Aku tidak ingin berhubungan dengannya lagi.



Aku menangis seharian hari itu. Mataku bengkak, air mataku mungkin sudah habis. Aku sudah tidak bisa menangis lagi. Kesedihan ini membuatku tidak ingin hidup lagi. Aku sempat berpikir untuk mengakhiri hidupku. Tapi aku teringat orang tuaku, aku teringat teman-temanku, dan terlebih aku teringat dengan Tuhanku. Aku berdoa untuk menghilangkan kesedihan ini. Aku menjadi lebih tenang. Tidak terlalu sedih lagi.



Keesokan paginya aku bangun dengan badan yang lesu, sangat bertolak belakang dengan kemarin. Ketika tiba-tiba telepon genggamku berdering. Kulihat layarnya menunjukan nomor yang tidak aku ketahui. Kuangkat telepon itu dan kudengar seorang cowok yang berbicara.

Aku sedih, sangat sedih. Setelah mendengar beberapa kata yang diberikannya, telepon genggamku terjatuh, air mata mulai jatuh mengalir di pipiku. Aku jatuh terduduk dan terus menangis. Hatiku hancur dan sakit sekali. Ini sangat menyakitkan. Terlalu menyakitkan.



Hingga saat ini, sedih itu masih terasa. Sedang apa kau di sana, sayang ? apakah kau bahagia ? aku di sini ada untukmu. Jangan sedih sayang, tunggu aku. Aku akan terus mengunjungi kamu. Kamu takperlu merasa kesepian. Aku mulai menangis di depan batu nisan Toto. Sekarang sudah 2 tahun sejak Toto meninggal, tapi aku masih belum bisa melupakannya. Mungkin aku tak akan pernah bisa melupakannya. Kecelakaan yang membawa maut telah merenggutnya dari aku. Dia menyayangiku, dia tidak meninggalkanku. Aku percaya, sekarang ia sedang tersenyum melihatku. I MISS YOU, I LOVE YOU TOTO

by : cynthia novita

No comments:

Post a Comment